Kamis, 22 Juli 2010

tugas uas, TI kelas II/B kelompok V

Kelompok V(II/B)
Anggota :
1. Andini Sagita Oktaviani (036109049)
2. Lely Yustina Wati (036109061)
3. Indri Yuniar Kastrilia (036109053)
4. Monika Ero (036109058)
Meninggalkan Suap-Menyuap, Pintu Rizki Jadi Terbuka

Ada seorang kawan bercerita tentang seorang pedagang di Saudi Arabia. Pada awal dia meniti karir dalam bisnis, dulunya dia bekerja di sebuah pelabuhan di negeri ini. Semua barang-barang perniagaan yang akan masuk harus melalui dia dan mendapatkan tanda tangannya. Dia tidak suka kepada orang yang main kolusi dan suap-menyuap. Tetapi dia tahu bahwa atasannya senang mengambil uang suap. Sampai akhirnya teman kita yang satu ini didatangi oleh orang yang memberitahunya agar tidak terlalu keras dan mau menerima apa yang diberikan oleh penyuap untuk mempermudah urusannya.
Setelah mendengar perkataan tersebut, dia gemetar dan merasa takut. Ia lalu keluar dari kantornya, sementara ke-sedihan, penyesalan dan keraguan terasa mencekik lehernya. Hari-hari mulai berjalan lagi, dan para penyuap itu datang kepadanya. Yang ini mengatakan, ‘Ini adalah hadiah dari perusahaan kami’. Yang satu lagi bilang, ‘Barang ini adalah tanda terima kasih perusahaan kami atas jerih payah Anda’. Dan dia selalu mampu mengembalikan dan menolak semuanya. Tetapi sampai kapan kondisi ini akan tetap ber-langsung?!

Dia khawatir suatu waktu mentalnya akan melemah dan akhirnya mau menerima harta haram tersebut. Dia berada di antara dua pilihan; meninggalkan jabatannya dan gajinya atau dia harus melanggar hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mau menerima suap. Karena hatinya masih bersih dan masih bisa meresapi firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Dan siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq: 2-3).

Akhirnya dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Dia berkata, ‘Tak lama setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengkaruniakan untukku kapal kargo yang kecil. Aku pun memulai bisnisku, mengangkut barang-barang. Lalu Allah mengkaruniakan kapal kargo lain lagi. Sebagian pedagang mulai memintaku untuk mengangkut barang-barang perniagaan mereka karena aku memang sangat hati-hati, seolah-olah barang-barang itu milikku sendiri.


Di antara kejadian yang menimpaku adalah sebuah kapal kargoku menabrak karang dan pecah. Penyebabnya, karena sang nahkoda tertidur. Dia meminta maaf. Tanpa keberatan aku memaafkannya. Maka merasa heranlah seorang polisi lalu lintas laut karena aku begitu mudah memaafkan orang. Dia berusaha berkenalan denganku. Setelah berlangsung beberapa tahun, dia polisi itu bertambah tinggi jabatannya. Saat itu datang barang-barang perniagaan dalam jumlah besar. Dia tidak mau orang lain, dia memilihku untuk mengangkut barang-barang tersebut tanpa tawar menawar lagi”.

Pembaca yang budiman, lihatlah, bagaimana pintu-pintu rizki terbuka untuknya. Sekarang dia telah menjadi seorang saudagar besar. Kepedulian sosial dan santunannya bagi orang-orang miskin begitu besar. Begitulah, barangsiapa meninggalkan suatu perbuatan dengan ikhlas karena Allah, niscaya Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.
Jawaban :

1. Translate
2. Apa hikmah dibalik tema tersebut
Kita jangan tergiur oleh keindahan dan nikmat dunia yang hanya bersifat fana dan sementara. Apalagi sampai melakukan hal – hal yang dilarang oleh agama untuk mendapatkannya. Karena rizki, jodoh dan kematian setiap makhluk telah diatur oleh Allah SWT. Selalu memegang teguh agama Allah akan membawa kita pada keindahan dan kenikmatan yang sesungguhnya. Setiap kebaikan yang kita ukir akan membuahkan hasil yang baik, begitu pun sebaliknya.



Group V

Leaving bribery, Rizki So Open Door
There was a friend told me about a dealer in Saudi Arabia. At the beginning of her career in business, he once worked at a port in the country. All commercial goods must be signed by him and get his autograph. She does not like the people who play collusion and bribery. But he knows that his boss happy to take bribes. Until finally this one is our friend approached by people who tell him that is not too hard and willing to accept what is given by the briber to facilitate business.
After hearing these words, she trembled and felt afraid. He went out of his office, while the sadness, regret and doubt seemed to strangle her neck. The days start running again, and the briber had come to him. This one says, 'This is a gift from our company. " The other one said, 'This being is a sign of our company thank you for your trouble'. And he was always able to return and reject everything. But how long these conditions will still be going on?!

He worried a mental time will weaken and eventually want to receive such illicit property. He was among two choices: abandon his post and his salary or he must violate the laws of Allaah and willing to accept bribes. Because his heart was still clean and can still absorb the word of Allaah:

"And who is obedient to Allah, Allah will make him a way out and will give Rizki from unexpected directions, but thought." (Ath-Thalaq: 2-3).
Finally he decided to resign from office. He said, 'Not long after that Allaah mengkaruniakan me a small cargo ship. I also started my business, transporting goods. Then God mengkaruniakan another cargo ship. Some traders started to ask me to carry their trade goods because I was very careful, as if the stuff is mine own.
Among the events that happened to me is a ship hit a reef and broke kargoku. Cause, because the helmsman fell asleep. She apologized. Without objection I forgave him. So feel astonished at a marine traffic cop because I was so easy to forgive people. He tried to meet with me. After going a few years, he was police rising office. When it came to trade goods in large quantities. He does not want anyone else, he chose to transport the goods without bargaining again. "
Dear Readers, look, how the doors open for him Rizki. Now he has become a great merchant. Social care and santunannya for poor people was so great. So, whoever left the act with sincerity for Allah, Allah will replace with something better.

2. What is the wisdom behind these themes ?

We must not be tempted by the beauty and delicious world of only transitory and temporary nature. Especially to do things - things forbidden by religion to get it. Because Rizki, mate and death of each creature has been arranged by Allah SWT. Always adhere to the religion of Allah will bring us to the true beauty and enjoyment. Every good thing we are carving will produce good results, nor vice versa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar